√ Sejarah Sinar-X Dan Kegunaannya Untuk Kesehatan
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1895. Penemuanya diilhami dari hasil percobaan - percobaan sebelumnya antara lain dari J.J Thomson mengenai tabung katoda dan Heinrich Hertz perihal foto listrik.
Kedua percobaan tersebut mengamati gerak elektron yang keluar dari katoda menuju ke anoda yang berada dalam tabung beling yang hampa udara.
Pembangkit sinar-X berupa tabung hampa udara yang di dalamnya terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan terdapat komponen anoda. Jika filamen dipanaskan maka akan keluar elektron dan apabila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi, elektron akan dipercepat menuju ke anoda.
Dengan percepatan elektron tersebut maka akan terjadi tumbukan tak kenyal tepat antara elektron dengan anoda, karenanya terjadi pancaran radiasi sinar-X.
Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup bermacam-macam mulai dari radiasi untuk diagnostic, investigasi sinar-X gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi.
Baca Juga
Radioterapi ialah suatu pengobatan yang memakai sinar pengion yang banyak digunakan untuk menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di kawasan ialah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan,kaki dan organ badan yang lainnya.
Alat terapi banyak terdapat di rumah sakit-rumah sakit perkotaan sebab membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Di negara maju, kemudahan kesehatan yang memakai radiasi sinar-X telah sangat umum dan sering digunakan.
Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup konkret bagi yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ badan sanggup lebih awal dan lebih teliti dideteksi, sementara terapi dengan radiasi sanggup lebih memperpanjang usia penderita kanker atau tumor.
Belum ada Komentar untuk "√ Sejarah Sinar-X Dan Kegunaannya Untuk Kesehatan"
Posting Komentar