√ Saat Daun Berguguran, Apa Perilaku Kita?
Ibarat pohon, dimana ranting-rantingnya menjadi tempat bernaung bagi daun-daun. Pada waktu tertentu, daun mengalami animo gugur sampai tampaklah batang-batang pohon menyerupai kehilangan harapan. Akan tetapi itu hanya sebentar saja, alasannya yaitu daun gres akan tumbuh kembali, menghiasi pohon tersebut.
Sekolah bukanlah pohon, sekolah harus berperan sebagai tempat anak didik menemukan jati dirinya, tempat mencari ilmu, tempat sosialisasi diri guna menyongsong masa depan yang lebih cerah. Untuk itulah kiprah sekolah diharapkan menjaga anak didik untuk tidak berguguran selama menempuh pendidikan.
Ranting sekolah yaitu guru, guru menjadi tempat bernaung bagi siswanya. Guru selain sebagai pengajar juga bertindak sebagai orang tua, kiprah guru yaitu menjaga anak didiknya. Dengan demikian berilah motivasi, semangat bahkan impian kepada siswa untuk senantiasa menyayangi statusnya sebagai penerima didik. Ciptakan suasana menyenangkan, menarik, dan buatlah penemuan yang bisa menciptakan anak didik menjadi betah dan selalu merindukan sekolah.
Ingatlah selalu bahwa dimasa kini impian siswa memperbaiki hidupnya ditangan guru, memang masih ada yang lain menyerupai orang tua, namun dengan berkembangnya peradaban masyarakat, telah merubah mereka menjadi insan super sibuk, tanggung jawab pendidikan anak seakan telah diserahkan sepenuhnya kepada guru. Guru menjadi sosok utama dalam dunia pendidikan, guru menjadi fokus dari semua perhatian atas perbaikan kualitas dan mutu hidup seseorang.
Begitu beratnya tanggung jawab guru maka sebagai ranting sekolah, guru harus bisa mengikat siswanya lebih dari sekedar kiprah guru sebagai pendidik maupun pengajar. Empat kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh guru tidaklah cukup mengingat tantangan kehidupan semakin kompleks, aspek-aspek penunjang pendidikan menghadapi masalah pelik yang tentunya berimbas pada dunia pendidikan secara keseluruhan.
Jepang pasca bom atom di hiroshima dan nagasaki, kaisar Jepang hanya bertanya “berapa guru yang masih hidup?”. Padahal Jepang sedang menghadapi perang melawan sekutu, seharusnya sang Kaisar bertanya “berapa tentara yang masih hidup?”. Ternyata pemikiran sang Kaisar jauh diatas rata-rata pemimpin dikala itu bahkan pemimpin sekarang, Lihatlah Jepang masa kini, Jepang menjadi negara maju, Jepang menjadi raksasa ekonomi asia. Bukan alasannya yaitu kekuatan militernya tetapi alasannya yaitu kiprah guru membangun generasi bangsanya.
Kita dikala ini berada dimasa tenang, masa penuh kedamaian. Tidak perlu takut dengan desingan peluru alasannya yaitu kita berada didaerah aman, tidak perlu takut dengan jatuhnya bom dari pesawat-pesawat tempur alasannya yaitu para prajurit kita sudah menjaganya. Ketika masa usaha merebut kemerdekaan, kita sudah bisa mencetak generasi jenius menyerupai Habibie, masa disaat kini kita tidak bisa melahirkan banyak Habibie muda.
Kalaupun kita belum bisa mencetak kembali Habibie muda, maka cukuplah menjaga anak didik kita tidak berhenti ditengah jalan. Bukalah jalan mereka, jangan lagi diberatkan dengan segala macam pungutan, atau tugas-tugas yang menciptakan mereka harus mengeluarkan uang untuk menuntaskan tugas-tugas itu. Sebab dimasa sulit menyerupai dikala ini, dimana ekonomi mengalami perlambatan, banyak orang renta siswa mengalami kesulitan ekonomi sebagai dampaknya.
Disinilah diharapkan guru dan sekolah berperan untuk menjaga dan mempertahankan keberlangsungan pendidikan anak didik kita. Kalau sebelumnya kita selalu mengejar kualitas dengan jalan menerapkan metode dan model pembelajaran yang membutuhkan pengorbanan dari anak didik maka rubahlah dengan metode dan model pembelajaran lain yang memanfaatkan media yang sudah ada tetapi tetap menjaga kualitas pembelajaran. Kalau orang renta siswa mengalami kesulitan menyekolahkan anaknya maka guru dan sekolah harus bertindak meringankan beban itu. Tujuannya yaitu untuk tetap mempertahankan anak didik kita sebagai generasi penerus bangsa memperoleh haknya sesuai dengan Undang-undang dasar negara kita.
Belum ada Komentar untuk "√ Saat Daun Berguguran, Apa Perilaku Kita?"
Posting Komentar