√ Cara Semoga Siswa Tertarik Pada Pelajaran Tanpa Media
Keberhasilan pembelajaran sanggup di analisis hanya menurut respon siswa. Kalau respon siswa baik terhadap pelajaran maka gampang bagi guru untuk memberikan materi, sebaliknya bila respon siswa kurang terhadap pelajaran maka akan sulit bagi guru untuk memberikan materi. Mengajar memakai media besar lengan berkuasa besar atas respon siswa, namun bagaimana kalau mengajar tanpa media?
Mengajar tanpa memakai media merupakan salah satu tantangan besar guru dikala ini alasannya materi yang terdapat pada kurikulum lebih banyak membutuhkan media pembelajaran. Disaat yang sama sebagian besar sekolah masih mempunyai keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran. Ini berarti bahwa guru harus kreatif dan inovatif biar supaya siswa mempunyai ketertarikan mengikuti pelajaran dengan fokus.
Banyak cara yang sudah di jelaskan oleh para hebat pembelajaran, kita bisa dapatkan melalui pembinaan atau menemukan sendiri. Pada kesempatan ini saya mencoba membuatkan sedikit cara yang sudah terbukti sanggup meningkatkan minat dan respon siswa mengikuti pelajaran.
1. Cerita yang konstruktif
Cerita yang disajikan harus bernilai positif, bekerjasama dengan materi, dan sanggup membangkitkan motivasi mencar ilmu siswa. Diupayakan dongeng bukan hanya membuat siswa menyimak tetapi mendorong siswa untuk berpikir. Cerita yang bertemakan profil orang-orang sukses lebih diminati oleh siswa. Yang harus dihindari yakni dongeng pengalaman hidup kita, alasannya sanggup dianggap sebagai langsung yang sombong oleh sebagian siswa yang berkarakter kritis. Cerita bisa disampaikan pada awal pembelajaran, pertengahan pembelajaran sebagai teladan dari materi yang disampaikan, dan sanggup diakhir pelajaran. Akhiri dongeng dengan membangkitkan rasa ingin tau siswa.
2. Humoris
Siswa sangat menyenangi guru yang humoris alasannya sanggup menghilangkan ketegangan selama mendapatkan materi pelajaran. Sifat humoris dari guru menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan, suasana ini yang sangat diperlukan oleh siswa. Diupayakan humor yang disampaikan mengandung pesan-pesan bernilai positif, sehingga siswa bukan hanya menikmati humornya tetapi juga ada isu yang mempunyai kegunaan yang diterima. Humor dibatasi hanya untuk menghilangkan rasa lelah, letih dan gelisah, waspadai jangan hingga humor justru mengurangi kewibawaan kita sebagai guru atau mengganggu kekerabatan komunikasi antara siswa dan guru serta lebih lebih banyak didominasi dari materi yang disampaikan atau mengaburkan materi pelajaran.
3. Komitmen
Komitmen guru sangat diperlukan oleh siswa, janji guru memudahkan siswa mengikuti apa yang diperlukan oleh guru. Komitmen bisa berupa disiplin, taat tata tertib sekolah, sempurna waktu, dan perilaku yang teguh. Konsistensi guru yang berubah-ubah bagaikan bom waktu, setiap dikala siswa bisa bertindak alasannya adanya kesempatan yang diberikan. Olehnya itu, guru harus mempertahankan konsistensinya dalam segala hal. Tentunya untuk mempertahankan konsistensi membutuhkan janji yang di pegang teguh oleh guru, guru yang selalu memperhatikan komitmennya akan tampak berwibawa di mata siswa. Kewibawaan guru bersifat bukan alasannya di takuti tetapi alasannya di cintai dan disenangi oleh siswa.
4. Perhatian
Siapa yang tidak senang bila di perhatikan, siswa juga membutuhkan perhatian dari guru. Bentuk perhatian dari guru sanggup berupa pujian, nasehat, saran, penghargaan, bahkan kritik dengan catatan disampaikan dengan baik dan nalar yang bisa dipahami oleh siswa.
5. Jabat tangan
Setiap memulai pelajaran atau setiap mengakhiri pelajaran biasanya antara guru dan siswa saling bersalaman. Siswa pria selalu membuat situasi yang tidak beraturan, sehingga siswa wanita merasa terganggu. Guru harus bisa memisahkan keduanya, yang paling baik siswa pria terlebih dahulu, perlakuan ini akan memunculkan kebanggaan pada siswa pria alasannya menjadi yang pertama. Siswa wanita diupayakan sesudah laki-laki, sampaikan kepada siswa wanita bahwa tujuan pria lebih dahulu yakni biar tidak mengakibatkan ketidaknyamanan siswa perempuan, alasannya dalam diri wanita banyak yang harus di jaga dari gangguan siswa laki-laki, hal ini sanggup meningkatkan rasa senang siswa wanita alasannya merasa guru sangat peduli dengan keselamatan mereka.
6. Batasan materi
Penting bagi guru untuk mengetahui tingkat kemampuan penerimaan siswa atas materi, tujuannya biar materi yang diberikan sesuai dengan batasan maksimal penerimaan siswa. Materi yang terlalu padat sanggup mengakibatkan rasa bosan, jenuh, lelah dan mengantuk pada siswa yang menjadikan munculnya keputusasaan mengikuti pelajaran. Sedangkan materi yang terlalu gampang sanggup menurunkan motivasi mencar ilmu siswa alasannya tidak mengandung tantangan yang berarti. Rasa percaya diri siswa akan bangun apabila tantangan sanggup diselesaikan dengan baik, oleh alasannya itu guru harus selektif memilih batasan materi yang akan diberikan kepada siswa.
7. Penggunaan tata bahasa
Yang membuat kita tertarik atas sesuatu yakni alasannya kita bisa memahami sesuatu itu. Pemahaman terbentuk dalam pikiran kita oleh alasannya komunikasi yang disampaikan dalam menjelaskan sesuatu tadi memakai bahasa yang gampang dimengerti. Hal ini pula berlaku pada proses mencar ilmu mengajar, siswa akan tertarik mengikuti pelajaran apabila guru dalam menjelaskan materi, gampang dipahami oleh siswa. Kata demi kata atau kalimat demi kalimat di terima dengan baik oleh nalar dan daya kritis siswa. Penerimaan atas informasi, diolah dan dianalisis oleh siswa alasannya mereka paham dengan uraian materi yang disampaikan. Dengan demikian salah satu kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada cara guru memakai kata-kata atau kalimat dalam menjelaskan materi. Ingatlah bahwa kata-kata mengandung kekuatan, kekuatan ini sanggup merasuki jiwa orang lain sehingga mau mengikuti pesan yang disampaikan melalui kata-kata. Berhubungan dengan kata-kata silahkan baca artikel kami yang berjudul “Pengaruh kata-kata bagi siswa”
8. Gerakan tubuh
Siswa merupakan penilai nomor wahid, apapun yang dilakukan oleh guru akan terekam kedalam pikiran mereka, mereka bisa menirukan gerakan-gerakan guru selama proses mencar ilmu mengajar. Siswa juga mempunyai kemampuan untuk mengklasifikasi guru menurut gerakan tubuhnya, olehnya itu guru harus bisa memberikan gerakan-gerakan yang disenangi oleh siswa, ketika siswa merespon gerakan guru dengan baik maka sanggup memicu rasa suka dan senang siswa terhadap guru, hal ini akan berimplikasi pada perubahan siswa mengikuti pelajaran.
9. Mimik wajah
Selain kata-kata, mimik wajah juga mempunyai kekuatan yang sanggup menarik minat dan motivasi siswa mengikuti pelajaran. Di kantor-kantor swasta, para pegawai di arahkan untuk selalu tersenyum kepada para konsumen dengan tidak membedakan status konsumen. Mimik wajah sanggup membuat suasana menyenangkan atau bahkan sanggup pula membuat suasana menegangkan. Mimik wajah merupakan citra perasaan seseorang, apakah orang tersebut dalam keadaan senang atau dalam keadaan sedih, marah, tertekan, bahkan sedang mengalami kesulitan. Sebagai guru harus bisa menampilkan wajah senang dan penuh semangat serta mendidik alasannya siswa sangat mengharapkan guru yang demikian.
10. Tulisan
Tulisan bisa membuat siswa tertarik pada pelajaran, goresan pena yang baik yakni goresan pena yang mengandung unsur seni dan keindahan. Pada usia sekolah, psikologi kejiwaan siswa masih cenderung melihat sesuatu dari sudut keindahannya. Sehingga apabila guru menampilkan keindahan melalui seni tulisannya maka sanggup memicu siswa untuk semakin mengharapkan kehadiran guru tersebut. Maka dengan serta merta pula siswa akan menyukai pelajaran yang diajarkan.
Baca Juga
Cara untuk membuat siswa tertarik pada pelajaran di tengah keterbatasan sarana dan prasarana tidak terbatas hanya pada ke sepuluh poin di atas, kita bisa mengembangkannya dengan mempertimbangkan karakteristik kawasan dimana kita mengajar atau mempelajari apa yang sudah diterapkan oleh guru-guru lainnya sepanjang bernilai pendidikan.
Belum ada Komentar untuk "√ Cara Semoga Siswa Tertarik Pada Pelajaran Tanpa Media"
Posting Komentar