√ Alasan Mengapa Guru Harus Keras Kepada Siswa

Proses training di sekolah ketika ini sangat lemah, guru selalu merasa terancam lantaran siswa mendapat donasi HAM secara berlebihan, tanpa ada batasan, tanpa mengenal ruang dan situasi. Sederhanya, guru seakan-akan berada dalam lingkungan yang penuh kerawanan yang setiap ketika sanggup mengantarkan mereka menjalani proses hukum.

Bagi guru, pengertian dan pemahaman orang renta terhadap proses yang terjadi di sekolah sangat diharapkan sehingga dalam menjalankan tugasnya, tidak ada beban dan tekanan yang selalu mengintai, dengan demikian guru secara penuh tanggung jawab sanggup melaksanakan kiprah pokoknya.
Otonomi guru sangat diperlukan, sebelum masa adanya HAM, kualitas pendidikan berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Tiap tindakan guru terhadap siswa dengan maksud untuk membentuk karakter, menanamkan perilaku positif, dan membuat perubahan atas hasil mencar ilmu dan prestasi mencar ilmu siswa mendapat donasi penuh, baik dari pemerintah maupun dari orang renta atau pihak lainnya. Walaupun tindakan guru itu keras terhadap siswa, namun tidak hingga membuat guru berurusan dengan aturan atau mendapat tuntutan dari orang renta siswa.

Bandingkan dengan ketika sekarang, ketika dimana HAM bangun tegak, menjadi kekuatan tiada batasnya, kekuatan yang tidak memperhatikan dan mempertimbangkan proses yang terjadi di dunia pendidikan, kekuatan yang tidak melihat bagaimana faktor psikologi siswa yang sebenarnya. Sehingga oleh sebagian orang renta memanfaatkan peluang ini untuk melaksanakan penuntutan terhadap guru yang dianggap melanggar HAM. Padahal tindakan keras guru pada prinsipnya ditujukan untuk membuat perubahan pada diri siswa sehingga terjadi peningkatan kualitas hasil mencar ilmu maupun prestasi mencar ilmu siswa.

Mengapa guru harus keras pada siswa? Ketahuilah bahwa tindakan keras guru tidak lahir begitu saja melainkan lantaran adanya alasannya yang bersumber dari siswa itu sendiri. Ketahui pula bahwa tindakan keras yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak mengandung maksud lain melainkan hanya untuk merubah siswa menjadi lebih baik. Inilah yang salah ditanggapi oleh sebagian orang renta terhadap guru.

Secara psikologi, potensi dan kapasitas insan akan berfungsi maksimal apabila menempatkan insan dalam situasi dan kondisi yang memaksa dan tertekan. Hal itu niscaya memompa insan untuk melaksanakan hal-hal diluar kemampuannya, diluar gaya hidupnya dan diluar keterbatasannya. Biasanya insan yang mencapai puncak kesuksesan selalu melewati situasi dan kondisi ini. 

Artinya, bagi beberapa siswa yang mempunyai mental dan huruf kurang baik, yang mempunyai kompetensi rendah, yang mempunyai kemampuan menalar rendah, yang mempunyai contoh pikir dan budaya yang kurang baik, dibutuhkan tindakan keras dan memaksa, tentunya menekankan pada terciptanya perubahan dan pengeksploitasian potensi dan kapasitas siswa, penggalian talenta dan minat siswa baik dilakukan secara sukarela maupun atas bimbingan guru.

Untuk memperkuat perkiraan di atas walaupun hanya diangkat dari pengalaman orang-orang tertentu, banyak orang yang sukses terdorong oleh tindakan keras guru, bahkan mereka menyampaikan “kalau bukan guru ….. saya mustahil bisa sadar”, “saya berutang kebijaksanaan pada guru…., hukumannyalah yang membuat saya sadar bahwa saya telah salah jalan”. Lihat pula pengalaman beberapa orang guru yang mengaku bahwa kebanyakan siswa yang mengucapkan terima kasih padanya dikarenakan telah sukses yaitu siswa yang pernah dihukumnya atau siswa yang selalu mendapat tindakan keras darinya.

Berdasarkan hal itu, percaya atau tidak percaya, itulah kenyataan yang terjadi. Jika anda percaya maka berikanlah kewenangan penuh kepada guru dalam melaksanakan kiprah pokoknya, jauhkan mereka dari tindakan-tindakan yang sanggup meruntuhkan semangat mereka untuk membentuk sikap, huruf pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Berilah donasi kepada guru semoga dalam menjalankan tugasnya merasa aman, nyaman, dan jauh dari tekanan. Karena semua itu sangat dibutuhkan oleh guru dalam memaksimalkan fungsinya melaksanakan pembinaan, pembimbingan, pendidikan, mengajar dan pengarahan serta penuntunan kepada siswa untuk menguasai kompetensi yang harus dikuasainya.

Belum ada Komentar untuk "√ Alasan Mengapa Guru Harus Keras Kepada Siswa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel