√ Metode Pembelajaran “Kotor“ Layak Dicoba Oleh Guru
Ada banyak metode pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru, sepanjang metode pembelajaran itu sanggup meningkatkan motivasi berguru siswa termasuk metode pembelajaran “kotor”. Metode pembelajaran “kotor” biasanya sangat menarik bagi siswa, guru sebaiknya sekali-sekali menerapkan metode ini lantaran didalamnya mengandung unsur tantangan, kerjasama tim, analisi, asimilasi, mengamati, memahami, mencermati, pemecahan perkara termasuk pengambilan keputusan.
Mengapa metode pembelajaran “kotor”?
Marilah kita berguru dari anak kita, atau pergaulan bawah umur dilingkungan kita. Begitu hujan turun, semua berlomba-lomba keluar rumah, mereka berlari kesana kemari, berteriak-teriak, menjatuhkan dirinya pada genangan-genangan air, tidak peduli apakah genangan itu higienis atau penuh lumpur. Semakin berlumpur semakin menarik bagi mereka. Tampak wajah-wajah bahagia, seakan tidak ada beban bagi mereka padahal ketika pulang, biasanya mereka akan dimarahi oleh orang tuanya. Apakah mereka akan berhenti? Keesokan harinya, hujan pun datang. Mereka pun kembali berbaur satu sama lain, problem murka nanti tiba di rumah yang penting setiap moment bagi mereka tidak terlewatkan.
Seandainya waktu itu orang bau tanah bisa memanfaatkan moment itu, maka yakinlah apapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka akan selesaikan. Misalnya, boleh mandi hujan kecuali sudah menuntaskan pekerjaan rumah. Percayalah, mereka akan memanfaatkan waktunya menuntaskan pekerjaan rumah dimaksud lantaran terdorong oleh sebuah impian yakni bermain hujan dan lumpur. Apakah pada ketika itu mereka terbebani? Tidak! Karena ada yang lebih menarik yang menanti mereka sementara pekerjaan rumah itulah pintu untuk mendapat yang mereka inginkan.
Kondisi ini tidak terbatas hanya pada bawah umur saja, orang cukup umur pun sering melaksanakan yang demikian contohnya pada acara pelatihan. Kegiatan training umumnya dirangkaikan dengan outbond. Semakin kotor semakin menantang dan menarik, maka semakin gampang pula untuk memasukkan bahan pelajaran atau bahan training kepada peserta.
Bagaimana menerapkan metode pembelajaran “kotor”
Untuk menerapkan metode pembelajaran “kotor” diharapkan kolaborasi semua guru, metode ini sangat sempurna apabila memakai tematik. Perencanaan? Ya itulah yang harus dilakukan sebelum dilaksanakan. Bentuk permainan apa yang akan dimainkan, bagaimana tantangannya, bagaimana konsepnya, tujuan, target, kebutuhan, waktu pelaksanaan, skenario, tim, aspek materi, penilaian atau penilaian, dan sebagainya. Semua itu harus disiapkan lebih awal biar pelaksanaannya tidak terkesan “asal-asalan”.
Setelah semuanya telah siap, maka langkah selanjutnya yakni “action”, mulailah laksanakan semua yang telah direncanakan. Jangan lupa untuk membekali siswa ihwal permainan yang akan dimainkan, kiprah dan kewajiban yang harus di selesaikan, kemudian masing-masing siswa atau secara berkelompok menciptakan laporan. Bagi guru simpulan permainan yakni masa untuk melaksanakan evaluasi, penilaian sanggup berupa penilaian tim atau kelompok, bisa juga penilaian dalam bentuk individual.
Berdasarkan uraian di atas sehingga metode pembelajaran ini disebut sebagai “metode pembelajaran kotor” alasannya yakni siswa akan berhadapan dengan lumpur bila harus melalui lumpur atau bentuk-bentuk lainnya, yang jelasnya dilaksanakan diluar ruangan contohnya ditempat-tempat wisata.
Belum ada Komentar untuk "√ Metode Pembelajaran “Kotor“ Layak Dicoba Oleh Guru"
Posting Komentar