√ Panggilan “Pak/Ibu Guru” Bentuk Dedikasi Tertinggi
Dipanggil “pak/ibu guru” akan terasa nikmat, suatu penghargaan yang tinggi bagi dedikasi insan terhadap insan lainnya. “pak/ibu guru” eksklusif menempel kepada siapa saja yang mengajarkan ilmunya kepada orang lain, tidak perlu melalui ujian meja atau ujian-ujian lainnya, cukup mengajarkan sesuatu yang bermanfaat, kita sudah dipanggil “pak/ibu guru”.
“pak/ibu guru” simbol ketabahan dan kekuatan. Sebagai simbol ketabahan, seorang guru harus selalu sabar dan sabar mengajarkan kebaikan dan ilmu pengetahuan kepada siapa saja. Guru tidak mengenal kata putus asa, mengalah atau bentuk lainnya yang mencerminkan kegagalan. Guru dihentikan menentukan anak didik, siapa pun dia, apapun latar belakangnya, suku, agama, ras dan warna kulitnya, dimata guru mereka semua ialah anak didik yang harus diberi ujaran kebaikan dan ilmu pengetahuan.
Berbagai masalah bangsa, masyarakat dan pribadi-pribadi tertentu tidak membuat guru kalah dalam medan perang. Jutru guru semakin kuat, lantaran guru ialah petunjuk bagi orang lain bahwa terdapat optimisme yang sanggup mengantarkan anak didiknya keluar dari permasalahan. Dikala semua pintu-pintu kesempatan dan kebaikan mulai tertutup, tangan-tangan guru akan mengukir jalan gres menuju lautan harapan. Pada ketika persaingan hidup menjadi ketat dan dibawah tekanan hidup yang semakin berat, pengecap guru akan terus memompa semangat gres kepada anak didiknya. Sehingga wajarlah guru merupakan derajat dedikasi tertinggi insan kepada Sang Maha Pencipta.
Guru itu banyak macamnya, contohnya ulama, dosen, guru disekolah, guru privat, guru ngaji, atau orang-orang yang menyebarkan pengetahuan kepada orang lain menyerupai montir di bengkel mengajari anak buahnya, petani mengajari anaknya cara bercocok tanam, nelayan mengajari orang lain cara mengikat kail dan sebagainya.
Kelebihan seorang guru dibandingkan dengan lainnya ialah dalam mengajarkan sesuatu tidak mengharapkan balas budi, mereka melakukannya dengan nrimo lantaran Allah SWT, mereka merasa besar hati apabila anak didiknya bisa menyaingi dirinya atau bahkan melebihi kemampuannya. Kalau ada anak didiknya sukses, walau mereka tidak mendapatkan hadiah atau imbalan atas jasanya, mereka akan merasa besar hati melebihi pujian anak didiknya ketika meraih kesuksesannya. Bagi guru, keberhasilan bahwasanya dalam mengajar ialah ketika anak didiknya meraih sukses, atau sederhananya, mereka mendapatkan pekerjaan walaupun mereka harus menjadi atasannya.
Perjuangan guru membuat perubahan anak didiknya, tidaklah semudah bayangan kita sesungguhnya, terlalu banyak dukanya dibandingkan dengan sukanya. Terlalu banyak penderitaan dan kekecewaan yang diperoleh dibandingkan dengan kepuasan dan kebahagiaannya, bahkan hak-haknya tidak sebanding dengan kewajibannya.
Namun demikian, guru tetaplah guru, sebuah profesi yang diberi tanggung jawab untuk mencerdaskan segenap kehidupan bangsa. Penderitaan dan kekecewaan hanyalah sebuah irama yang menambah indahnya hidup demi bakti pada nusa dan bangsa serta amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya akan terangkai dalam komposisi siklus kehidupan yang harus dijalani dengan cita-cita biar rantai kehidupan tidak terganggu. Kaprikornus bersyukurlah bagi yang menentukan profesi sebagai guru, alasannya ialah warisan nilai-nilai kehidupan terletak di tangan anda.
Belum ada Komentar untuk "√ Panggilan “Pak/Ibu Guru” Bentuk Dedikasi Tertinggi"
Posting Komentar