√ Guru Harus Dapat Mengidentifikasi Cara Orang Renta Mendidik Anaknya

Membuat anak berbudi pekerti memerlukan tindakan guru yang bijaksana, lantaran pendidikan merupakan cara untuk membentuk anak supaya menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kegunaan dalam pergaulannya, mempunyai rasa kemanusiaan, mempunyai mata pencaharian, serta mengasihi persaudaraan dan kemerdekaan masing-masing individu.

Pendidikan anak bermula dalam rumah tangga, masing-masing orang bau tanah mempunyai cara sendiri dalam mendidik anaknya, ada dua cara yang sering dilakukan oleh orang bau tanah dalam mendidik anaknya. Yang pertama dengan jalan berdasarkan keinginan orang tuanya sedangkan yang kedua dengan jalan membiarkan anaknya tumbuh berdasarkan bakatnya.

Orang bau tanah yang mendikte anaknya untuk mengikuti keinginannya sanggup menghilangkan kebebasan anak, anak mirip kepunyaan orang tuanya. Apapun yang dilakukan anak harus sesuai dengan keinginan orang tuanya, baik bergerak, diam, berjalan, duduk, menentukan jodoh, pendidikan, keinginan harus atas kehendak orang tuanya. Anak yang di didik dengan cara ini sanggup menghancurkan masa depannya lantaran tidak sesuai dengan talenta yang sudah ada semenjak ia dilahirkan.

Selain itu pendidikan anak dengan memberi kebebasan pada anak seluas-luasnya berdasarkan bakatnya sanggup kehilangan arah, anak masih harus dituntun, anak masih membutuhkan pedoman hidup. Pengalaman hidup orang bau tanah sangat diperlukan oleh anak biar tidak terjebak oleh gelombang tsunami kehidupan yang disebut dengan pergaulan bebas. Biasanya anak yang dididik berdasarkan bakatnya atau berdasarkan kemauannya akan melahirkan anak yang sombong, congkak dan manja bahkan tidak menghormati orang lain termasuk orang tuanya sendiri. Pada kesannya akan membentuk anak menjadi anak pemalas lantaran semua kemauannya diperturutkan oleh orang tuanya.

Masa depan anak tergantung bagaimana kita mendidiknya semenjak usia dini dan usia sekolah. Karena tuntutan jaman dan gaya hidup menciptakan orang bau tanah lebih memperhatikan karir dan pekerjaannya daripada pendidikan anaknya. Hal ini akan berdampak pada keberhasilan pendidikan di sekolah, guru akan kesulitan membimbing, mengarahkan, membina dan mendidik anak yang dibesarkan dalam rumah tangga dengan cara didikan mirip diatas.

Olehnya itu, guru harus sanggup mengidentifikasi kehidupan rumah tangga anak didiknya, kiprah ini lebih diutamakan kepada para wali kelas, wali kelas harus kerja keras untuk menemukan bagaimana cara anak didiknya memperoleh pendidikan didalam rumah tangganya. Solusi yang sempurna haruslah diperoleh biar proses pembelajaran sanggup berjalan dengan baik, model dan metode yang dipakai sesuai dengan perkembangan anak. Sehingga harapan pendidikan sanggup terwujud melalui tangan-tangan guru yang bijaksana tanpa memandang status sosial anak.

Bagikan Artikel ini