√ Masihkah Mencurigai Kekuatan Pulpen Warna Terhadap Peningkatan Motivasi Membaca Siswa?
Warna sanggup menghidupkan suasana, warna bisa merubah sesuatu menjadi bernilai. Alam disekitar kita merupakan perpaduan dari banyak sekali macam warna, itulah yang menciptakan kita tidak pernah merasa bosan dan jenuh hidup di dunia ini. Bagaimana dengan rumah kita? Rumah akan semakin menarik apabila terjadi perpaduan warna pada dinding dan semua perabot rumah. Biasanya merupakan warna kesukaan kita, dengan impian sanggup menciptakan betah pemiliknya untuk tinggal berlama-lama di dalam rumah.
Hakikat insan pada prinsipnya menyukai keindahan, sehingga semua yang berkaitan dengan kegiatan insan diupayakan mempunyai nilai seni atau mengandung nilai-nilai estetika. Begitu pula dengan proses pembelajaran, harus selalu memperhatikan nilai seni mulai dari ruang belajar, keterampilan mengajar, keterampilan pengelolaan kelas hingga dengan hal-hal kecil yang sanggup meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa.
Membaca merupakan salah satu unsur dari belajar, membaca yaitu suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh siswa guna menambah ilmu pengetahuan sehingga akan berimplikasi pada peningkatan kompetensi siswa. Saat ini pemerintah sedang membiasakan siswa untuk selalu membaca melalui gerakan literasi.
Mendorong siswa untuk membaca tidaklah gampang apalagi membaca buku catatan yang diberikan oleh guru. Catatan yang memuat materi pelajaran biasanya membosankan bagi siswa, dan inilah problem yang dihadapi oleh dunia pendidikan. Berbagai cara telah dilakukan hanya untuk menemukan solusi yang sanggup meningkatkan motivasi mencar ilmu siswa dan prestasi mencar ilmu siswa. Maka kemudian, guru diwajibkan untuk menciptakan karya tulis ilmiah, karya tulis yang mengangkat permasalahan-permasalahan yang terjadi seputar proses pembelajaran. Ada ribuan karya tulis perihal upaya peningkatan mencar ilmu siswa dan hasil mencar ilmu siswa namun dari ribuan tersebut belum sanggup mengerucut menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat mutlak untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Diawal saya sudah mengaitkan goresan pena ini dengan efek warna dalam kehidupan. Berdasarkan pemahaman tersebut maka kemudian mendorong saya untuk melaksanakan penelitian perihal warna dalam pembelajaran. Mengambil tema “Pengaruh buku catatan siswa dengan memakai pulpen warna terhadap peningkatan motivasi membaca”, maaf judulnya mungkin tidak memenuhi unsur penulisan karya tulis ilmiah tetapi alasannya penelitian ini motivasi awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi sehingga yang diperlukan hanyalah jadinya semata bukan bagaimana kualitas penyajiannya.
Pengambilan data penelitian yang saya lakukan memakai sistem kuesioner yang dilakukan secara random. Jumlah sampel yang saya teliti yaitu 100 orang siswa, semuanya yaitu siswa di kelas yang saya ajar. Tahap pertama saya bagikan lembaran kuesioner yang salah satu pertanyaannya yaitu “berapa kali dalam sehari anda membuka buku catatan pelajaran dirumah?” atau “berapa kali dalam seminggu anda membuka buku catatan pelajaran dirumah?”. Sekitar 40% menjawab satu kali, 56% pada dikala menghadapi ujian atau ulangan dan sisanya tidak pernah sama sekali.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, saya mencoba merubah kebiasaan mereka yang menulis buku catatan hanya memakai pulpen warna hitam dengan memberi kebebasan untuk menulis buku catatan sesuai dengan warna kesukaan mereka. Keputusan tersebut menerima respon yang luar biasa dari siswa, mereka sangat senang dan senang mendengar isu yang saya berikan. Pada pertemuan berikutnya, para siswa telah menyiapkan banyak sekali macam pulpen dengan segala macam warna. Kemudian saya coba memperlihatkan sejumlah catatan barupa materi pelajaran yang harus mereka kuasai.
Dalam pantauan saya, mereka sangat tertarik menulis, aneka macam model dan kreasi goresan pena ditunjukkan, tentunya dengan memanfaatkan sejumlah pulpen warna yang mereka miliki. Hal ini berlangsung selama 2 kali pertemuan, bahkan hingga dengan hari ini mereka terus meminta diberikan catatan materi pelajaran, artinya motivasi menulis mereka meningkat jauh lebih pesat alasannya dilakukan dengan hati dan sukarela tanpa merasa terpaksa.
Setalah rencana 2 kali pertemuan telah selesai, maka pertemuan berikutnya kembali saya bagikan lembaran kuesioner yang memuat sejumlah pertanyaan yang sama dengan sebelumnya. Hasilnya dari 100 orang responden, 90% siswa suka membuka buku catatannya lebih dari 1 kali dalam sehari, sisanya menjawab sekali dalam seminggu.
Berbagai alasan yang mereka kemukakan melalui lembaran kuesioner tersebut, diantaranya:
- Sangat suka dengan warna tulisan, bentuk dan perpaduannya.
- Seringkali diperbaiki dirumah jikalau kurang memuaskan
- Menyusun rencana model dan gaya catatan berikutnya
- Menambah asesoris catatan berupa gambar-gambar yang menarik di rumah
- Catatan sangat tidak membosankan
Tentunya masih banyak lagi alasan yang di peroleh, namun pada pada dasarnya memberi kebebasan siswa untuk menciptakan buku catatan yang memakai pulpen warna menghasilkan perubahan perilaku dan pandangan siswa terhadap buku catatan. Selama ini buku catatan hanya dipandang sebagai kumpulan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga untuk membuka buku catatan hanya dilakukan oleh sebagian kecil siswa saja khususnya pada siswa yang mempunyai prestasi tinggi.
Olehnya itu, membuka ruang kebebasan berekspresi kepada siswa khususnya buku catatan yaitu merupakan tindakan yang sanggup berdampak pada peningkatan hasil mencar ilmu dan prestasi mencar ilmu siswa. Tindakan ini juga sanggup merangsang respon siswa untuk membuka buku catatan yang pada gilirannya sanggup membangkitkan motivasi membaca siswa. Motivasi membaca inilah yang diperlukan menjelma kebiasaan mencar ilmu siswa pada semua mata pelajaran yang diberikan.
Belum ada Komentar untuk "√ Masihkah Mencurigai Kekuatan Pulpen Warna Terhadap Peningkatan Motivasi Membaca Siswa?"
Posting Komentar