√ 6 Cara Memotivasi Siswa Supaya Senantiasa Tabah Apabila Menemui Kegagalan

Dinamis mungkin itulah yang sempurna apabila kita mencoba menggambarkan kondisi psikologis siswa. Mereka setiap ketika mengalami perubahan sikap dan prilaku serta cara pandang terhadap situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Kadang kala mereka akan condong bersikap dan berperilaku mengikuti arus lebih banyak didominasi walaupun jauh dari nilai-nilai abjad yang positif, kadang pula timbul pemberontakan dalam jiwanya kalau situasi yang dihadapinya tidak sesuai dengan cita-cita dan keinginannya, hal ini merupakan sesuatu yang masuk akal sebagai akhir dari perkembangan usianya.

Diusia yang masih membutuhkan perhatian dan bimbingan, kiprah guru sebagai orang bau tanah di dunia pendidikan sangat diharapkan. Kehadiran guru tidak sebatas sebagai pengajar tetapi lebih dari itu. Berikut beberapa langkah yang bisa dikerjakan oleh guru dalam rangkan membangun kembali kepercayaan diri siswa sehabis menemui kegagalan.

1. Membimbing siswa untuk menemukan sumber kagagalannya 
Pada ketika siswa menemui kegagalan, rasa frustasi selalu menjadi pilihan pertama. Semangat mereka akan memudar bahkan hilang, kesannya semua planning yang ingin dikerjakan atau tugas-tugas yang diberikan dipandang sebagai musuh yang meruntuhkan motivasi berguru siswa. Hal ini berimplikasi terhadap menurunnya prestasi berguru dan hasil berguru siswa. Agar siswa terhindar dari rasa putus asa, guru sebaiknya melaksanakan pendampingan. Kedewasaan berpikir guru sanggup menuntun siswa menemukan perihal-perihal yang menimbulkan kegagalan siswa.

2. Membimbing siswa untuk menemukan solusi terhadap sumber masalahnya
Setelah siswa bersama guru menemukan duduk kasus yang menimbulkan kegagalan siswa, guru bersama siswa menganalisis duduk kasus tersebut, bisa berupa refleksi atau dengan cara-cara lainnya. Tujuannya ialah berusaha menemukan solusi yang tepat, efektif dan bisa dijalankan atau masih dalam batas kesanggupan siswa maupun guru.

3. Membimbing siswa untuk merencanakan tindakan selanjutnya
Langkah selanjutnya ialah merumuskan planning tindak lanjut menurut hasil refleksi atau analisis guru bersama siswa. Setiap planning yang dirumuskan harus merupakan hasil dari sumber kegagalan yang dialami oleh siswa sehingga tindakan yang dikerjakan tidak melebar kemana-mana atau tidak menambah duduk kasus baru. 

4. Membimbing siswa untuk memulai melaksanakan setiap planning tindakan
Siswa masih dalam tahap belajar, guru sebaiknya terus melaksanakan pendampingan  terbatas dengan tetap memberi kebebasan kepada siswa. Artinya dalam melaksanakan setiap tindakan, siswa harus lebih lebih banyak didominasi sedangkan guru hanya mengarahkan siswa biar tetap bekerja sesuai dengan planning yang telah dirumuskan bersama.

5. Memberikan pengawasan, penilaian terhadap setiap tindakan siswa
Walaupun siswa menjadi dominan, tetapi pengawasan dan penilaian yang selalu dijalankan oleh guru. Hal ini demi memastikan bahwa yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan planning tindak lanjut.

6. Membimbing siswa untuk selalu siap menghadapi dampak dari setiap tindakannya
Bagaimanapun juga, jiwa siswa masih labil. Kadang ke kiri, kadang pula ke kanan, maka dari itu diharapkan kiprah guru untuk member motivasi dan pemahaman yang bersifat positif, dan dorong siswa untuk tidak menyalahkan diri sendiri apalagi terhadap orang lain

7. Memberi stimulus atas setiap hasil kerjanya 
Sering-seringlah guru memberi kebanggaan atas setiap perkembangan dan perubahan yang dialami oleh siswa. Jika diharapkan beri mereka hadiah sebagai bentuk penghargaan terhadap kemauan dan keinginan mereka untuk melaksanakan dan mengerjakan kiprah dan tanggung jawab yang diberikan.

Belum ada Komentar untuk "√ 6 Cara Memotivasi Siswa Supaya Senantiasa Tabah Apabila Menemui Kegagalan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel