√ Pentingnya Kompetensi Mengajar Guru Dalam Proses Pembelajaran
Guru sebagai subyek yang berinteraksi pribadi dengan murid dalam proses berguru mengajar turut berperan serta dalam peningkatan kualitas pendidikan. Seorang guru harus mamahami fungsinya, lantaran hal tersebut akan mempengaruhi cara bertindak dan bertutur sehubungan dengan pekerjaannya di kelas. Pengetahuan dan pemahamannya ihwal kompetensi guru akan mendasari contoh kegiatannya dalam menunaikan profesi sebagai guru. Guru yang setiap hari bergaul dengan murid dan mengemban kiprah sebagai pendidik yang berkewajiban membantu pertumbuhan dan perkembangan murid menuju pada kedewasaan. Bantuan tersebut bukan hanya pada aspek intelektual, akan tetapi berkenaan dengan aspek sikap, minat, perkembangan emosi dan perkembangan sosial.
Setiap guru sebagai petugas profesional ikut bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Oleh lantaran itu, guru harus ikut dalam memilih kebijakan pendidikan di sekolah. Guru harus terlibat secara aktif dalam memilih kebijakan penyelenggaraan sekolah mulai dari acara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pada pengevaluasian sesuai dengan pandangan ihwal manajemen sekolah yang harus dikelola melalui perjuangan kerjasama yang terarah pada suatu tujuan yang sama. Keterlibatan dalam acara manajemen pendidikan di sekolah akan mendorong guru untuk bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan yang dihasilkan. Akibat yang ditimbulkan dari pelaksanaan kebijakan tersebut menjadi tanggung jawab dan akan memperlihatkan kepuasan kerja bagi guru yang bersangkutan.
Syaodih (Mulyasa, 2005) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. Dengan demikian maka guru yang selalu melaksanakan penilaian dan penyempurnaan terhadap kurikulum. Pada serpihan lain Simon (Mulyasa, 2005) telah merangkum lebih dari 10 hasil penelitian di negara-negara berkembang dan memperlihatkan adanya dua kunci penting dari kiprah guru yang kuat terhadap peningkatan prestasi berguru penerima didik. Kualitas guru sanggup dilihat dari dua segi, dari proses dan dari hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila bisa melibatkan sebagian besar penerima didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran. Dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran bisa mengubah sikap sebagian besar penerima didik kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan banyak sekali kompetensi pembelajaran.
Kompetensi mengajar guru menjadi sorotan publik. Masyarakat mengklaim bahwa rendahnya mutu lulusan dan kualitas pendidikan anak didik disebabkan lantaran kinerja guru yang tidak optimal. Publik tidak melihat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru di sekolah, salah satunya yaitu pelaksanan fungsi manajerial kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah. Jika pelaksanaan fungsi-fungsi ini optimal, dimana setiap elemen sekolah dilibatkan dalam setiap jadwal yang akan dilaksanakan, maka mudah guru akan memperlihatkan kreativitas kerja yang optimal sebagai wujud pertanggungjawaban atas keputusan dan kebijakan yang ditetapkan. Pentingnya kompetensi mengajar guru dalam proses berguru mengajar telah menarik sejumlah praktisi untuk berbagi penelitian ihwal hubungan antara kompetensi manajerial kepala sekolah dan kompetensi mengajar guru.
Ballohe (2001) mengadakan penelitian ihwal beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada Sekolah Menengah kejuruan Negeri di Kota Makassar menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah kuat positif dan signifikan terhadap kompetensi mengajar guru dalam pengelolaan pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Latif (2003) ihwal analisis beberapa faktor yang kuat terhadap kinerja guru pada Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Bone menyimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan supervisi kepala sekolah memperlihatkan imbas yang berarti terhadap kinerja guru.
Penelitian lain dilakukan oleh Nawi (2004) ihwal hubungan keefektifan kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Palu menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru.
Pengembangan kompetensi mengajar guru dilapangan terdapat ketimpangan walaupun para guru mempunyai kualifikasi pendidikan yang berasal dari akademi tinggi. Latar belakang pendidikan guru harusnya berkorelasi positif dengan kompetensi mengajar. Namun dalam kenyataannya sehari-hari banyak guru kurang optimal dalam melaksanakan proses berguru mengajar di kelas. Hal ini sanggup dilihat pada pembuatan planning pembelajaran, pelaksanaan proses berguru mengajar hingga pada penilaian hasil berguru siswa.
Pembuatan perencanaan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mempersiapkan proses berguru mengajar yang efektif dan efisien. Namun dalam kenyataannya banyak guru yang mengambil jalan pintas dengan tidak menciptakan persiapan dikala melaksanakan proses berguru mengajar di kelas. Dengan demikian maka guru tidak melaksanakan persiapan dalam mengajar. Mengajar tanpa persiapan, disamping merugikan guru sebagai tenaga profesional juga akan mengganggu penerima didik. Dalam pelaksanaan proses berguru mengajar di kelas, guru dituntut untuk menguasai model-model pembelajaran sehingga para siswa mendapatkan metode dan contoh gres dalam mendapatkan bahan pelajaran sehingga daya serap siswa sanggup ditingkatkan, kenyataan memperlihatkan bahwa guru lebih banyak menerapkan model pembelajaran konvensional berupa ceramah dan diskusi sehingga siswa kurang tertarik untuk mendapatkan bahan pelajaran. Hal ini mempengaruhi minat siswa dalam mendapatkan bahan pelajaran. Dalam hal penilaian, banyak guru yang memperlihatkan soal kepada siswa tanpa menganalisis validitas dan reliabilitas butir soal, tingkat kesukaran, daya pembeda sehingga tes yang dibentuk belum memenuhi standar untuk dipakai dalam mengukur tingkat keberhasilan siswa.
Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian isu kepada penerima didik. Sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus mempunyai kompetensi untuk memahami penerima didik dengan banyak sekali keunikannya biar bisa membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam pada itu guru dituntut memahami banyak sekali model pembelajaran yang efektif biar sanggup membimbing penerima didik secara optimal.
Guru harus memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar profesional senantiasa terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan sikap dan tidak puas terhadap kemampuan yang dimilikinya. Bekerja secara mekanis dan rutin dengan memakai contoh mengajar yang tetap, tidak memungkinkan guru berbagi kompetensinya secara efektif. Kreativitas dan inisiatif guru harus dimanfaatkan secara konkrit biar para guru memperoleh pengalaman dalam meningkatkan kemampuannya sebagai petugas profesional. Pengalaman profesional yang berharga hanya mungkin diperoleh dari guru-guru yang berani dan selalu bersedia mewujudkan ide, gagasan dan prakarsa untuk memperbaiki dan berbagi kompetensi mengajar kepada siswa. Kompetensi mengajar perlu didukung oleh kompetensi manajerial kepala sekolah biar tercipta suasana dan iklim kerja yang aman bagi guru dalam meningkatkan kompetensi mengajarnya.
Belum ada Komentar untuk "√ Pentingnya Kompetensi Mengajar Guru Dalam Proses Pembelajaran"
Posting Komentar