√ Manfaatkan Buku Pop Up Untuk Meningkatkan Hasil Berguru Dan Prestasi Berguru Siswa

Buku Pop-up ialah buku yang mempunyai bab yang sanggup bergerak atau gerak kinetik dan berunsur tiga dimensi. Buku Pop-up memperlihatkan visualisasi dongeng yang lebih menarik alasannya tampilan gambar yang terlihat lebih mempunyai dimensi, kadang juga terdapat gambar yang sanggup bergerak saat halamannya dibuka atau bagiannya digeser sehingga bab tersebut sanggup berubah posisi. 

Taylor dan Bluemel (2003: vol. 22) menyebutkan bahwa buku Pop up merupakan “mechanical, movable books, [that] unfold and rise from the page to our surprise and delight”. Buku Pop up ialah konstruksi, pergerakan buku yang mucul dari halaman yang menciptakan kita terkejut dan menyenangkan. 

Membaca Pop Up Book sanggup memperlihatkan pengalaman khusus bagi siswa. Hal ini dikarenakan siswa terlibat dalam dongeng tersebut menyerupai menggeser, membuka, dan melipat bab Pop Up Book. Hal ini akan menciptakan kesan tersendiri kepada siswa sehingga akan lebih gampang masuk kedalam ingatan saat memakai media ini. “Adding movement contributes yet another way for readers and non-readers to learn and enjoy. Hands-on and kinetic, movable and pop-up books combine hands and eyes, action and reaction, discovery and wonder.” (Van Dyk, 2010: 5).

Di negara – negara maju, buku pop up sanggup dengan gampang ditemui. Buku pop up telah diproduksi secara massal dengan tehnik dan variasi yang modern. Di Indonesia, buku pop up gres sanggup ditemukan di toko buku di kota-kota besar. Buku-buku tersebut biasanya didesain dengan visualisasi 3 dimensi yang menarik. Buku pop up di Indonesia sebagian besar merupakan buku impor. 

Menggunakan buku pop up sebagai salah satu sumber berguru siswa sanggup meningkatkan hasil berguru dan prestasi berguru siswa alasannya menarik dan menyenangkan, apalagi contohnya merupakan citra topografi sebuah wilayah untuk pelajaran IPS. Untuk menciptakan buku pop up sangat mudah, banyak tersedia tutorial pembuatan buku pop up di internet. Bahkan sebagai guru, sanggup menimbulkan buku pop up sebagai kiprah keterampilan kepada siswanya.

Buku pop up di dominasi oleh buku-buku dongeng, namun tidak menutup kemungkinan apabila diterapkan untuk pelajaran-pelajaran tertentu bahkan semua mata pelajaran.

Bagikan Artikel ini