√ 5 Landasan Abjad Ekstrakurikuler Di Sekolah

Hakikat dari pendidikan abjad ialah pendidikan nilai. Hal tersebut alasannya abjad mengandung nilai-nilai baik yang khas (Kemendikbud, 2019: 17). Sumber-sumber pendidikan nilai pun sanggup berasal dari banyak sekali hal, ibarat Pancasila. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia cukup representatif untuk dijadikan dasar dalam menanamkan nilai-nilai luhur yang bisa membentuk abjad anak bangsa. 

Lima pilar dalam Pancasila yang menjadi landasan abjad para akseptor didik, yaitu 
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bisa melahirkan nilai religus; 
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang melahirkan nilai humanistis yang berorientasi pada hak dan kewajiban insan sebagai makhluk sosial; 
  3. Persatuan Indonesia, yang sanggup memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme yang terbingkai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika; 
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kecerdikan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang bisa melahirkan etika kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis; serta 
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dibutuhkan bisa mewujudkan sosok generasi muda yang peduli dan bersinergi dalam membangun kesejahteraan bagi bangsa (berjiwa sosial).  

Pendidikan abjad tidak hanya sekedar mengajarkan wacana pengetahuan abjad yang baik, kemudian diberikan angka penilaian, namun bagaimana nilai-nilai abjad baik bisa dinternalisasikan melalui tindakan dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi sebuah kebiasaan baik yang menempel pada setiap anak. Ketika abjad hanya dijabarkan dalam nilai ‘angka’ maka akan menjadi sangat sempit. Itu akan mengakibatkan anak hanya melaksanakan kamuflase untuk memperoleh nilai tinggi, sementara di luar sistem evaluasi anak kembali ke habitat aslinya alasannya tidak terbentuknya abjad secara sistemik, terintegrasi, dan komprehensif. 

Menyoroti hal tersebut, penguatan pendidikan abjad akan menjadi tidak efektif kalau hanya dilakukan dalam ruang sempit (di kelas). Strategi alternatif yang sanggup dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan abjad ialah melalui aktivitas ekstrakurikuler yang sanggup menjadi ruang untuk aktualisasi sampai pengembangan karakter.

Oleh alasannya itu, pendidikan abjad jangan hanya sebatas teori yang perlu diketahui oleh akseptor didik (moral knowing), namun harus menjadi sesuatu bersifat aplikatif mudah sehingga perlu adanya wadah untuk mengimplementasikannya. Wadah dimaksud ialah organisasi ekstrakurikuler di sekolah contohnya Pramuka, Paskibra, PMR dan lain-lain

Belum ada Komentar untuk "√ 5 Landasan Abjad Ekstrakurikuler Di Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel