√ Kiprah Guru Hanya Mengisi Petak-Petak Sudoku Di Sekolah. Pedomannya Ialah Kurikulum Pendidikan

Seyogyanya dalam melakukan tugasnya, guru tidak membutuhkan kerja keras. Telah ada fatwa yang bisa dipakai oleh guru dalam menjalankan tugasnya. Pedoman dimaksud ialah kurikulum, hanya menurut kurikulum inilah, apa dan bagaimana guru menjalankan tugasnya sudah di jelaskan dengan detail dan rinci. Intinya, seharusnya tidak ada problem bagi guru terhadap kiprah yang dibebankannya.

Dunia pendidikan mirip permainan sudoku, sebuah game yang menuntut keahlian, ketelitian, kesabaran, dan taktik untuk bisa menuntaskan tantangan yang disajikan. Game sudoku terdiri dari beberapa kotak yang harus diisi dengan angka-angka dari angka 1 (satu) hingga dengan angka sembilan (9). Kemudian terdapat kotak besar yang merupakan kumpulan dari sembilan kotak kecil, kotak besar ini juga harus berisi angka satu (1) hingga dengan angka sembilan (9). Tantangannya ialah setiap kotak besar dihentikan ada dua atau lebih angka yang sama, selain itu juga dihentikan ada dua atau lebih angka yang sama secara horisontal atau vertikal. 

Kita mengenal sekolah formal dan non formal, sekolah formal terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan penidikan tinggi. Sedangkan sekolah non formal sanggup berupa kursus, bimbingan berguru dan lain sebagainya. Baik sekolah formal dan non formal sanggup diilustrasikan sebagai kotak-kotak dalam permainan sudoku. Masing-masing kotak melengkapi kotak lainnya, masing-masing kotak mempunyai bahan dan kompetensi yang berbeda yang harus dikuasai. Jika ada salah satu kotak (tingkatan) mengajarkan hal yang sama maka akan terjadi konflik bahan atau kompetensi, bahkan berakibat ketidaksempurnaan kompetensi yang dikuasai oleh penerima didik.

Disinilah pentingnya kehadiran kurikulum pendidikan, sebuah fatwa yang menjadi patron guru untuk mengisi kotak-kotak yang tersedia. Jika masing-masing guru bisa bertanggung jawab atas kotak-kotak yang menjadi tanggung jawabnya, maka akan berdampak pada kualitas pendidikan. Perlu dipahami bahwa menurunnya kualitas pendidikan ialah efek dari tidak terisinya sebagian kotak-kotak dimaksud.

Selain itu, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan perlu meningkatkan fungsi monitoring dan penilaian guna memastikan semua kotak terisi sesuai dengan amanah kurikulum. Agar lebih maksimal lagi maka training perlu diintensifkan alasannya tidak semua orang bisa memainkan game sudoku, artinya tidak semua guru menguasai cara mengisi kotak-kotak yang menjadi tanggung jawabnya.

Belum ada Komentar untuk "√ Kiprah Guru Hanya Mengisi Petak-Petak Sudoku Di Sekolah. Pedomannya Ialah Kurikulum Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel