√ Imbas Keluarga Mengambang Terhadap Motivasi Siswa Mengikuti Proses Berguru Mengajar

Keluarga mengambang (floating family) merupakan akhir dari timbulnya kejenuhan sosial dalam kehidupan keluarga. Kejenuhan sosial sendiri lahir dari banyak sekali tekanan dan tuntutan budaya materil dan meningkatnya pendidikan dan keterampilan perempuan sehingga keluarga diperhadapkan dengan dua pilihan yakni meningkatkan pendapatan atau melakukan fungsi pembesaran dan pengasuhan anak.

Jika pilihan pertama yang ditempuh maka fungsi pembesaran dan pengusahan anak menjadi berkurang, pendidikan keluarga tidak sanggup berjalan dengan baik. Akibatnya, waktu bersama anak menjadi terbatas dan tindakan ini sangat berbahaya bagi perkembangan mental dan jiwa anak. Maka terbentuklah keluarga yang brokem home, keluarga yang tidak sehat. Tumbuh kembang anak jauh dari proses didikan, padahal pendidikan yang paling utama yakni pendidikan keluarga.

Saat ini situasi persaingan kerja semakin kompetitif dampaknya antara lain meningkatnya stress terhadap pekerjaan, kesulitan membagi waktu sehingga kebersamaan bersama keluarga menjadi berkurang. Takkala muncul dilema terhadap anak, hanya penyesalan yang terjadi, maka pada hasilnya timbullah rasa bersalah lantaran mengabaikan tugas pengasuhan. Biasanya ini terjadi pada keluarga yang istrinya ikut bekerja.

Lagi-lagi, anak akan menjadi korban. Disisi kebutuhan mungkin terpenuhi, tetapi pada sisi pembinaan, didikan, control dan pengawasan menjadi terabaikan. Anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, terpenuhinya semua kebutuhan membuat mental dan jiwa anak tidak terbentuk untuk menghadapi persaingan. 

Tentu saja kondisi ini juga berdampak pribadi kepada dunia pendidikan, timbullah kenakalan, kurang disiplin, tidak menghormati guru, ilmu pengetahuan menjadi tidak penting lantaran segala kebutuhan terpenuhi dan lain sebagainya. Prilaku yang tidak terarah ini menjadikan perhatian, respon dan motivasi siswa terhadap pendidikan jauh dari harapan.

Kaprikornus keluarga mengambang atau floating family selalu melahirkan anak yang mempunyai motivasi sangat kurang terhadap proses berguru mengajar. Ada banyak dilema yang dihadapi oleh guru selalu bersumber pada kehidupan keluarga siswa. Tidak gampang untuk mengatasi dilema ini, olehnya itu dalam mengatasi dilema siswa yang sumbernya yakni situasi yang berkembang dalam lingkungan keluarga mengambang atau floating family, membutuhkan kerjasama dari para orang renta siswa. Tanpa pinjaman dan kesadaran orang renta siswa untuk membuat situasi pendidikan dalam keluarga, maka tidak mungkin guru bisa menuntaskan dilema ihwal menurunnya motivasi berguru siswa.

Belum ada Komentar untuk "√ Imbas Keluarga Mengambang Terhadap Motivasi Siswa Mengikuti Proses Berguru Mengajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel